Tips Memilih Kode Oli Mesin Yang Tepat Untuk Pelumas Mesin

Peran oli pelumas sangatlah penting bagi mesin sepedamotor mopun mobil. Dan setiap mesin memiliki karakteristik yang berbeda-beda oleh sebab itu penggunaan olipun harus disesuaikan. Sudah tersedia banyak dipasaran jenis oli baik itu dari merek, harga dan tingkat visikotisnya atau tingkat kekenralan.

Tingkat visikotis atau kekentalan oli tersebut sangat penting untuk diperhatikan karna setiap mesin memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Contohnya saja untuk mesin yang dibawah tahun 2000 memerlukan oli yang tingkat kekentalannya tinggi . Akan tetapi banyak dikalangan pemilik kendaraan tidak memperhatikan hal yang penting tersebut.

Masih begitu banyak pengendara menggunakan oli yang kurang sesuai dengan jenis kendaraan yang mereka tunggangi. Ternyata cukup mudah untuk mengetahui tingkat kekentalah yang terkandung pada oli yaitu dengan melihat kode yang sudah tercantum pada botol kemasan.

Akan tetapi perlu pengetahuan untuk mengetahui maksud dibalik kode yang tercantum pada kemasan oli tersebut.  Mungkin diantara anda masih bingung bagaimana cara membaca kode oli mesin motor maupun mobil. Pada botol kemasan oli pelumas tertulis SAE atau Society of Automotif Engineers yakni standar tingkat kekentalan sebuah oli pelumas pada suhu tertentu. Dibelakang SAE diikuti dengan kode misalnya SAE 5W-40. Kode 5W (winter) tersebut berarti pada suhu terendah oli tingkat kekentalanya 5 sedangkan pada suhu maksimum (panas) tingkat keekntalan oli adalah 40. Begitu juga dengan 15W-50 yang berarti pada suhu terendah oli tingkat kekentalan 15 dan pada suhu maksimum tingkat kekentalan oli sebesar 50.

Lalu bagai mana menentukan oli yang cocok pada sepeda motor? Untuk jenis motor yang keluaran tahun 2000 an biasanya membutuhkan oli yang tingkat kekentalannya tinggi yakni SAE 20W-50. Berbeda dengan motor keluaran baru yang membutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang rendah.

Ini disebabkan clerance mesin masih sempit sehingga membutuhkan pelumas yang lebih encer. Sedangkan untuk motor jenis baru bisa menggunakan oli dengan SAE 10W-40. Jika menggunakan oli dengan tingkat kekentalanyang tinggi maka akan berdampak pada kerja mesin yang berat.

Selain SAE, pada oli pelumas merek tertentu juga menggunakan kode API Service ata American Petroleum Institute. Sebagai contoh misalnya 10W-40 API SJ. Kode S menunjukan bahwa oli tersebut untuk mesin bensin. Sedangkan huruh kedua (J) menunjukan waktu produksi. Artinya semakin baru oli maka huruf kedua akan semakin jauh dari A. Sebagai contoh untuk kode SJ maka lebih baru dengan kode SI.

Ruangan komen telah ditutup.