Siapa Bilang Ban Serep Mobil Tak Butuh Perawatan?

Hampir semua mobil memiliki ban serep atau space saver, akan tetapi kebanyakan pemilik kendaraan menganggapnya hampir tidak ada sehingga tidak terlalu diperhatikan. Mungkin dengan alasan bahwa peran ban serep atau space saver itu sendiri hanya sebagai pengganti ketika salah satu dari keempat ban utama mengalami masalah.

Akan tetapi itu semua adalah kebiasaan yang buruk, karna ban serep itu membutuhkan perawatan juga layaknya komponen lainnya. Perawatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar ketika secara mendadak dibutuhkan, ban serep sudah siap pasang dengan kondisi fisik yang masih prima.  Lantas bagaimana cara merawat ban cadangan dengan mudah agar ban serep tersebut tetap prima?

Dikarnakan letaknya ban serep ini berbeda yaitu diletakkan di bagian dan dikolong mobil, jadi perawatannya tentu berbeda. Menurut Menurut Arifani Perbowo Logistic dan Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia (KMI), memang ada perawatan khusus.

“Yang pasti untuk ban serep yang letaknya berada di kolong mobil, jangan sampai terlalu kering terkena air. Karna perubahan suhu yang ekstrim dari kondisi yang panas kemudian secara tiba-tiba terkena air, itu dapat mengubah secara drastis tekanan pada ban serep tersebut, karna ada perubahan suhu dari panas ke dingin” jelas dia.

Dia juga menjelaskan jika ban tersebut berada di kolong, memang lebih rentah terkena air dan kotoran. Oleh sebab itu pemilik kendaraan harus tetap menjaga kebersihannya dengan rutin. Jadi jika anda memcuci mobil usahakan bagian ban serep juga dibersihkan, agar permukaan pelek tidak cepat berkarat. Atau juga bisa menggunakan cover ban untuk melindungi percikan air.

Akan tetapi berbeda dengan ban serep yang letaknya ada dalam bagasi, karna lebih simpel dan jarang terkena panas dan air hujan sehingga tidak perlu setiap saat dibersihkan menggunakan sabun dan juga jarang terkena panas, sehingga tekanan angina pada ban masih terbilang tidak berubah.
Sedangkan untuk perawatan ban serep yang letaknya ada di dalam bagasi lebih simpel. “Jaga juga kelembapannya agar tekanan angin tidak mudah berubah. Usahakan setiap dua atau tiga bulan sekali cek kondisi tekanan anginnya agar saat digunakan tetap dalam kondisi terbaik,” katanya.

Ruangan komen telah ditutup.