Pertalite Alternatif Antara Bahan Bakar Premium dan Pertamax

PT Pertamina persero sudah lama ini telah menghadirkan bahan bakar baru secara resmi dengan kualitas diantara bahan bakar Premium dan Pertamax, yang dimana bahan bakar tersebut termasuk bahan bakar alternatif lain yang bisa menjadi pilihan masyarakat konsumen. Dengan adanya tiga jenis bahan bakar yang dikeluarkan oleh Pertamina tentunya menjadi opsi pilihan konsumen untuk kendaraannya mana yang lebih cocok dalam penggunaannya, baik itu untuk mesin atau kantong.

Pertalite adalah bahan bakar yang berada diatas setingkat bahan bakar premium dan berada dibawah setingkat bahan bakar pertamax, yang tentunya memiliki nilai oktan yang berbeda-beda. Jika diamati dari pengguna motor dan mobil kelas menengah kebawah kebanyakan mereka memilih menggunakan bahan bakar yang bersubsidi karna harganya terbilang lebih rendah yang penting sudah bisa menjalakan kendaraan mereka.

Terlebih lagi jenis kendaraan angkutan umum seperti bus, angkot, truk dan lainnya, yang notabennya sangat sulit utnuk menaikan tarifnya. Dari ketiga bahan bakar tersebut yang disubsidi adalah bahan bakar bentuk premium.

Setiap tahunnya pemerintah harus menambah anggaran belanjanya, itu artinya pengeluaran pemerintah terus bertambah setiap tahunnya melalui subsidi yang diberikan kepada masyarakat yaitu premiun. Harga premium yang sudah dipasarkan itu adalah harga setelah subsidi dan harga sebelum subsidi lebih tinggi. Akan tetapi kebijakan tersebut malah menambah pembekakan anggaran dikarnkan pengeluaran terus bertambah sedangkan hutang banyak. Seharusnya pemerintah harus meminimalisir pengeluaran atau anggaran belaja negara, jika tidak maka hutang akant terus membengkat.

Bagi para konsumen masyarakat sepatutnya membantu program pemerintah dalam rangka mengurangi penggunaan bahan bakar bersubsidi yaitu premium. Sikap anda dalam penggunaan bahan bakar bersubsidi yang minimalisir itu secara tidak sadar telah membantu mengurangi anggaran belanja negara. Memang harga pertamax cenderung lebih mahal ketimbang premium. Mungkin bahan bakar pertalite bisa menjadi alternative antara keduanya.

Bagi pengguna mobil mewah kelas menangah keatas tentunya membutuhkan bahan bakar yang berkualitas dengan nilai oktan 90 keatas dengan kandungn timbal dan logam nol persen. Hal tersebut bermaksud untuk tetap menjaga performa mesin agar tetap prima serta memenuhi standar EURO 4 yand sudah ditetapkan sebagai pengguna kendaraan. Kemudian apakan kebijakan pengeluaran produk pertalite sudah sesuai dengan kebutuhan masa kini dengan teknologi yang terus berkembang?

Ruangan komen telah ditutup.