Rantai dan gir menjadi salah satu komponen mesin motor yang membuat laju kendaraan mulus. Bila bagian ini tidak terpasang dengan sempurna atau sudah aus, maka sudah dipastikan kendaraan roda dua tidak beroperasi dengan maksimal atau bahkan mogok.
Bila salah setting pada rantai dan gir, entah terlalu kencang atau kendur, maka bisa jadi akan putus atau lepas. Hal tentu akan membahayakan bagi pengendara roda dua. Bagi Anda yang menggunakan motor matic, tentu tidak menemukan rantai dan gir, karena teknologi yang digunakan berbeda.
Secara umum, terdapat dua jenis rantai yaitu ring dan tanpa ring. Rantai ring biasanya terbuat dari bahan karet dan diletakkan di antara lempengan mata rantai. Rantai ring terbagi kembali menjadi dua yaitu, O-ring dan X-ring.
Dikutip dari MotorSport, kedua jenis rantai ini memiliki plat yang berbentuk seperti namanya, O dan X. Plat tersebut dipasang di antara plat dalam dan luar yang digunakan untuk melumasi pin dan bushing serta mencegah kotoran masuk.
Dibandingkan dengan rantai standar, rantai O ring lebih mahal tetapi lebih awet dan memiliki daya tahan yang lebih bagus karena sifat pelumasnya yang mampu mencegah keausan serta menerobos jalur berpasir atau jalanan berlapis lumpur. Agar Anda paham lebih detail mengenai jenis-jenis rantai, yuk simak perbedaan yuk simak perbedaan rantai Non-O-Ring, O-Ring dan X-ring.

1. Rantai Tanpa Ring
Pengguna sepeda motor tentu sudah tidak asing dengan jenis rantai yang satu ini, karena banyak ditemui di pasaran dengan harga yang ditawarkan juga terjangkau bila dibandingkan dengan dua jenis rantai yang lainnya. Seperti pepatah harga membawa rupa, rantai jenis ini mudah rusak karena lempengan mata rantai saling bergesekan, sehingga tidak memiliki tempat bagi pelumas untuk diam.
Menyiasati agar rantai tanpa ring lebih awet, sebaiknya pengendara roda dua yang menggunakan rantai ini harus rajin memberikan pelumas agar performanya tetap prima. Sementara masa pakainya juga bisa dikategorikan pendek disebabkan adanya gesekan dua lempeng yang membuat rantai mudah aus dan harus diganti agar tetap aman saat berkendara.
2. Rantai O-ring
Rantai yang memiliki cincin seperti huruf O atau melingkar ini lebih awet bila dibandingkan dengan rantai tanpa ring, namun juga lebih mahal. Rantai O-ring memiliki ring yang berfungsi sebagai seal yang berguna untuk menjaga pelumas agar tetap di antara dua lempengan mata rantai.
Meski memiliki pelumas di bagian dalam, pengendara tetap harus melumasi rantai bagian luarnya secara berkala agar lebih awet. Sementara itu meski sudah ada O-Ring yang menjaga pergesekan antara dua logam mata rantai, namun masih ada kemungkinan bergesek. Hal ini dikarenakan cincin karet akan menjadi pipih apalagi saat terjadi pemampatan akibat tekanan.
3. Rantai X-Ring
Bagi anda yang ingin memilih rantai terbaik dan awet, rantai X-ring bisa jadi pilihan yang tepat. Rantai jenis ini memiliki kualitas tekanan yang baik, namun tentu saja harganya lebih mahal bila dibandingkan dengan kedua rantai sebelumnya.
Fungsi rantai X-ring sama seperti O-Ring hanya saja bentuk ringnya yang berbeda. Rantai jenis ini jarang digunakan untuk kendaraan roda dua sehari-hari karena biasa dipakai pada motor sport yang membutuhkan kecepatan yang tinggi saat racing.
Setelah mengetahui informasi perbedaan tiga jenis rantai ini, Anda sudah memantapkan pilihan untuk mengganti rantai dari jenis yang mana?
Ruangan komen telah ditutup.