Ledakan Dahsyat Hancurkan Ribuan Mobil Baru Di Tiongkok
Ledakan dahsyat yang terjadi di Tiongkok tepatnya di kota pelabuhan Tianjin. Ledakan terjadipada malam hari yakni tepatnya pada hari Rabu 12 Agustu 2015. Sebuah laporan mengatakan bahwa ledakana pertama yang terjadi di gudang penyimpanan bahan kimia itu diperkirakan sama dengan tiga ton bahan peledak trinitrotoluena (TNT), sedangkan ledakan yang kedua yang terjadi lebih besar dari ledakan yang pertama yakni skitar 21 TNT. Bahkan hingga 36 jam lebih api yang berkobar belum bisa di padamkan.
Ledakan dahsyat yang terjadi di kota Tianjin, Tiongkok tersebut menghancurkan gedung-gedung yang ada di sampingnya dan ledakan tersebut mengakibatkan gelombang kejut dan getaran yang sama dengan getaran gempa bumi. Ledakan tersebut ternyata tidak hanya banyak memakan banyak memakan korban jiwa melainkan juga ribuan kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi tersebut. Lokasi ledakan tersebut merupakan kota kota pelabuhan yang membuat Tianjin menjadi salah satu tempat penampung untuk berbagai macam barang yang baru datang atau barang yang akan di kirim ke pelabuhan lainnya.
Dari sekian banyak barang kiriman yang ada di lokasi tersebut terdapat sekitar 10 ribu unit mobil impor dan di antaranya terdapat sekitar 2.748 unit mobil Volkswagen dan 1.000 Renault. Dahsyatnya ledakan tersebut memag tidak tanggung menghancurkan deretan mobil yang di parkir di lokasi tersebut. Bahkan tidak jarang yang hanya menyisakan puing-puingnya saja.
Namun meski begitu, belum ada informasi resmi atau data resmi mengenai jumlah mobil yang telah hancur serta total kerugian yang di alami oleh para produsen mobil yang mengirim kendaraan prodksinya melalui pelabuhan Tianjin. Tetapi jika dilihat secara kasat mata kerugian tersebut di pastikan sangat besar pasalnya mobil-mobil itu adalah unit mobil baru.
Ledakan yang terjadi di Tiongkok selain menyebabkan ribuan mobil baru hancur dan banyak memakan korban jiwa, ternyata ledakan dahsyat tersebut juga menimbulkan dampak berbahaya bagi lingkungan sekitar. Bau bahan kimia mulai tercium selang satu hari ledakan dahsyat tersebut terjadi. Dan kabarnya zat beracun itu termasuk sodium sianida. Pemerintah setempat pun mulai berusaha agar gas beracun yang tersebar tidak menelan korban jiwa lagi. dan telahdi laporkan bahwa ledakan dahsyat tersebut sudah memakan korban jiwa sebanyak 44 orang dan 520 orang luka-luka.
Seperti yang dikutip oleh BBC media pemerintah mengatakan bahwa sebuah tim ahli kimia militer di kirimkan untuk melakukan pengujian terhadap gas beracun di tempat kejadian perkara (TKP). Dan tim penyelamat telah di diperintahkan untuk menggunakan pakain pelindung. Sedangkan di laman CNN menuliskan bahwa, setidaknya lebih dari 200 spesialis kimia dari militer yang sudah di persenjatai alat deteksi telah dikerahkan, dan sementara itu lebih dari sekitar 1.000 petugas pemadam kebakaran masih melakukan upaya untuk memadamkan sisa kobaran api yang masih menyala.
Ruangan komen telah ditutup.