Aktifitas yang padat membuat seseorang jadi lelah, terkadang melewatkan hal terbilang penting untuk sekedar beristirahat. Musim penghujan seperti ini membuat banyak kendaraan cepat kotor, sehingga pemilik kendaraan harus lebih giat lagi dalam perawatan kendaraan pribadinya.
Seringkali juga pemilik kendaraan roda empat malas mencuci mobilnya usai terkena air hujan, walau terlihat tidak terlalu kotor. Mayoritas dari mereka hanya mengelap dengan kain kering pada bagian body yang terkena guyuran air hujan saja.
Padahal itu membahayakan cat body mobil, Menurut Service Manager Plaza Toyota Parman Suanda, jika hanya mengelap tanpa dicuci hal itu bisa berakibat cat bodi mobil mudah berjamur atau warnanya kusam.
“Pada dasarnya air hujan itu lebih asam. Kalau cuma dilap saja itu tetap akan masih kotor,” ucap Parman saat ditemui di bengkel Plaza Toyota Cabang Pemuda, di jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur.
Alangkah baiknya, kata Parman pemilik bengkel Plaza jika mobil dicuci setidaknya air yang digunakan bukan dari turunan hujan, selain itu harus ditambahkan formula pembersih seperti shampoo mobil yang dapat mempermudah melunturkan kotoran yang menempel pada body mobil.
Dai juga menjelaskan bahwa warna mobil yang paling mudah terlihat bercak-bercak yang diakibatkan oleh jamur, biasanya adalah mobil dengan warna bodynya hitam dan biru. Jika hal seprti ini terjadi kemudian jamur tersebut mongering, maka anda harus merogoh lebih banyak lagi untuk biaya perawatan tersebut.
“Kalau jamurnya mengering jadi bercak, jadi biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak. Sebab mobil harus ke salon paling tidak (biayanya) Rp 350 ribu, padahal kalau cuci paling Rp 25 ribu,” tutupnya.
Jadi daripada membuang-buang uang untuk membersihkan jamur yang menempel, lebih baik mencegahnya dengan cara selalu mencuci mobil ketika terguyur hujan. Mungkin jika sesekali anda sangat lelah tidak mengapa untuk dielap saja, tapi jika sudah keseringan ini yang berbahaya.
Ruangan komen telah ditutup.