Dicampakkan di Negeri Sendiri, Mobil Listrik Ricky Elson Dilirik Negara Tetangga

 

Beberapa waktu yang lalu, saat Dahlan Iskan masih menjabat sebagai Meneg BUMN, beliau sempat menggagas mobil listrik sebagai kendaraan atau mobil nasional. Saat itu, prototype mobil listrik yang diberi nama Tucuxi sudah berwujud. Untuk mensukseskan program itu, kala itu beliau menggandeng Ricky Elson, seorang teknokrat Indonesia yang ahli dalam teknologi motor penggerak listrik. Ia yang merancang bangun mobil listrik Selo bersama Danet Suryatama yang merancang bangun Tucuxi dianggap sebagai pelopor mobil listrik nasional.

Akan tetapi, proyek mobil listrik itu kini tinggal kenangan. Pemerintah, sejak berganti kepemimpinan, Kasubdit Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Sarjono Turin malah menyatakan bahwa mobil listrik itu bermasalah karena tidak lulus uji emisi. Padahal mobil listrik khan tidak memakai BBM dan tidak menghasilkan gas buang. Saat itu, sekitar Juni 2015, pernyataan Sarjono Turin itu menuai kontroversi dan menjadi bahan ejekan netizen. Kini, era-nya sudah berubah. Lupakan sejenak proyek mobil listrik itu.

Nah, baru-baru ini, Ricky Elson membuat heboh netizen terkait mobil listrik rancangannya itu. Via akun jejaring sosial miliknya tanggal 30 Agustus 2015 yang lalu, ia mengupdate status bahwa negara tetangga berinisial “M” tertarik mengakuisisi mobil listrik rancangannya itu. Secara detail ia tidak merinci, inisial “M” itu negara mana. Hanya saja, banyak netizen yang menyimpulkan bahwa “M” itu adalah Malaysia. Benarkah?

Seperti apa curhat pria yang telah menemukan belasan teknologi motor penggerak listrik yang sudah dipatenkan di Jepang itu?

“Jangan bilang ini tak Cinta”.

2 Tahun lebih berlalu,
Sejak pengembangan pertama Mobil ini.
dan semenjak itu,
Ide ide pengembangan Generasi Baru
dan Mesin mesin yg baru
terus berputar didalam kepala ini.
Serasa berat menahan mimpi
yang harus saya dikubur sejenak
didalam kolam kolam Lele di Ciheras,
dibawah jerami kering tua,
penutup benih bibit Jahe..
Namun dalam hati terus memendam hasrat
untuk terus berkarya,
meski tak mudah…

Kelanjutan dari pertemuan dgn seseorang di KL,
8 bln yg lalu
hari ini dapat kabar,
ada keinginan keras mereka
utk pengembangan Mobil Listrik,
bersama team kami.

hemmmm,
akankah pembeli Prototype
Next Generation Of
“SELO” the Electric Car
(baca : Membiayai produksi next Prototype)
berasal dari Negara Tetangga (M)?
ini bukan menjual diri.
Karna kami harus terus berkarya.

saya insyaaAllaah bersedia,
jika ini pilihan jalan yg realistis
untuk kami melanjutkan “karya” ini.
Meski ini jalan berputar,
untuk negri kami kelak.
Meski Pahit.

syarat
Proses Pembuatan tetap harus
di Indonesia.

semoga ada pilihan lain.
20150830, Macet menuju CiTos
Setori in Ngeri ku,
Disini, mengembangkan EV
malah dikejar kejar untuk jadi Saksi oleh
sebuah Instansi.

Ruangan komen telah ditutup.